Tidak heran jika engkau menjadi sasaran fitnah ya Habibana...karena engkau tegas lugas & tak kenal takut kpd siapa pun kecuali kpd Allah Swt.berkata haq itu haq &berkata bathil itu bathil..
@Bhongssrv
7 жыл бұрын
Kenapa saya melihat habib Rizieq seperti terasa ada umar bin khatab di dirinya. Masyaallah semoga allah melindungi habib Rizieq dan allah meridhoinya.
@user-tr8ro7gx8p
6 жыл бұрын
habib jadi sasaran segala Arah,, Semoga sehat selalu.. amin
@malipahru4585
3 жыл бұрын
Kalau pemerintah mau berguru kepada HABIB RIZIEQ SHIHAB maka NKRI akan jaya makmur dan damai
@khairurrosyidi3282
7 жыл бұрын
Makasih Habib.. semua ayo doakan saudara kita "salafi/wahabi" semoga terbuka hatinya :)
@ilunk_999
6 жыл бұрын
Aamiin
@Abdullah-771
6 күн бұрын
@@khairurrosyidi3282 belajar lagi bro jangan taqlid buta. menyakini dan mengamalkan 3 bagian tauhid itu salah gk bro??? A. Salah B. Benar
@indrabrothertv6358
2 ай бұрын
Allahumma shalli alla sayiddina muhammada😊
@blulum8727
7 жыл бұрын
jaza kumullahu khoirol jaza'
@ujanguzil942
6 жыл бұрын
semoga sesama muslim selalu kompak menjaga habaib dan ulamanya...... aaminn
@mkhabibsyami108
5 жыл бұрын
smoga allah swt,senantiasa melindungi beliau,,
@slametsyamsudi2378
2 ай бұрын
Penjelasan Aqidah Wahabi oleh Habib Rizieq sangat jelas dan gamblang......terimakasih HRS 🙏🙏
@Abdullah-771
6 күн бұрын
Mengamalkan dan menyakini 3 bagian tauhid itu salah gk?
@celakalahorangygberbuatcur9538
6 жыл бұрын
Allahuakbar
@munatega7714
5 жыл бұрын
Terimakasih atas kuliahnya habib
@sukocohardianto6784
7 жыл бұрын
Mentaati Allah dan Rasulnya dalam setiap aspek adalah bukti kokoh yang menandakan seseorang itu benar-benar mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya, karena syarat untuk mencintai Allah dan RasulNya ialah ketaatan. Sebagaimana firman Allah: “Katakanlah jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Ali Imran, 3:31. Cinta perlukan pembuktian walaupun dalam hal atau perkara yang kecil dan dianggap remeh. Sikap orang-orang yang beriman apabila mengetahui bahwa Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu hukum dan menyeru mereka supaya mematuhinya, maka oleh karena cinta mereka yang tinggi terhadap Allah dan Rasulnya maka mereka akan mematuhinya tanpa banyak persoalan. Kepatuhan mereka adalah benar-benar didorong oleh rasa cinta kepada Allah dan RasulNya sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman apabila mereka diseru kepada Allah dan RasulNya agar menghukum di antara mereka, ucapan mereka ialah : Kami mendengar dan kami patuh. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.An Nuur 24:51. Orang-orang yang beriman akan mentaati segala perintah Allah dan RasulNya walaupun sekecil-kecilnya karena mereka mengimani bahwa perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib dipatuhui. Mereka menyedari jika perintah yang kecil dan mudah tidak mampu dilaksanakan tentunya yang besar-besar akan ditinggalkan. Malah orang yang beriman akan sentiasa berpegang teguh dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana yang terdapat pada ayat di bawah ini: “Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajipan Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. AL Maidah, 5:92. “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah”. An Nisaa’ 4:64. Ayat-ayat di atas merupakan perintah agar kita mengambil (mentaati perintah yang berupa setiap apa) yang didatangkan (yang berupa perintah) dari Allah dan RasulNya kemudian meninggalkan semua yang ditegah (dilarang atau diharamkan) serta melaksanakan semampu mungkin setiap perintah terutamanya yang nyata wajibnya. Allah dan RasulNya tidak meridhai perbuatan orang-orang kafir, oleh sebab itu melaknat siapapun dari kalangan orang Islam yang meniru cari mereka yang tidak diridhai oleh Allah dan RasulNya seperti perbuatan mencukur jenggot kemudian memelihara kumis mereka saja. Orang-orang yang menyedari bahwa perbuatannya yang suka meniru perbuatan orang-orang kafir itu dibenci, dilaknat dan tidak diridhai oleh Allah dan RasulNya tetapi mereka masih meneruskan perbuatan tersebut dan menyukainya, maka ingatlah Allah telah mengancam orang-orang seperti ini dengan firmanNya: “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti (apa yang menimbulkan) kemurkaan Allah dan (karena) membenci keridhaanNya, sebab itu Allah menghapuskan (pahala) amal-amal mereka”. Muhammad 47:28. Nabi melarang orang-orang yang beriman dari mencukur jenggot dan jambang mereka malah berkali-kali menyuruh memeliharanya dengan berbagai-bagai ungkapan agar dapat difahami dan diterima oleh umatnya. Apakah benar seseorang itu mencintai Allah dan RasulNya jika perkara yang paling mudah dan tidak mengeluarkan modal ini mereka abaikan dan tidak memperdulikannya langsung? Apakah mereka tidak mampu untuk memahami perintah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam dan tidak mau mentaatinya? Suri tauladan dari siapakah yang sewajarnya ditiru oleh orang-orang yang beriman? Apakah lebih berbangga dan menyenangi contoh yang ditiru dari Yahudi, Nasrani atau Majusi yang ditegah dari menirunya? Atau mencintai contoh dari Rasul utusan Allah, contoh dari para sahabat Rasulullah dan contoh dari orang-orang sholih yang dibanggakan oleh setiap orang yang beriman apabila dapat mematuhi dan mentaati contoh tersebut? Contoh yang terbaik dan selayaknya dibanggakan hanyalah contoh yang ada pada diri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah (dan kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak mengingati Allah”. AL AHZAB, 33:21. “Maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. IBRAHIM, 14:36. Berkata as-Syeikh Ismail al-Ansari dalam memperkatakan hadits (atsar) dari Ibn Umar Radiyallahu ‘anhu: Tidak syak lagi bahwa kata-kata Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan perbuatannya lebih berhak dan utama dipatuhi daripada kata-kata selain dari Nabi, tidak kira siapapun orang itu”. Mencintai Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam dan sunnahnya ialah dengan cara mencontoh segala suri teladan dan amalannya, mentaati seruannya dan mematuhi segala perintahnya semampu mungkin. Berjenggot atau berjambang adalah suri teladan, perintah dan amalan yang berupa sunnah para rasul, para nabi, para sahabat dan orang-orang sholih sejak dahulu kala sampai ke hari kiamat. (Lihat ÊÍÑíã ÍáÞ ÇááÍì . ááÚÇÕãì 6. Muhammad Ahmad bin Ismail) Tanya : Apa hukumnya mencukur jenggot (lihyah) atau mencukur sebagiannya? Jawab : Alhamdulillah, mencukur jenggot hukumnya haram berdasarkan hadits-hadits shahih yang secara tegas melarangnya. Dan berdasarkan dalil-dalil umum yang melarang menyerupai orang-orang kafir. Diantaranya hadits Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Selisihilah orang-orang musyrik, peliharalah jenggot dan potonglah kumis.” Dalam riwayat lain berbunyi: “Potonglah kumis dan peliharalah jenggot.” Masih banyak lagi hadits-hadits lain yang semakna dengan itu. Maksud memelihara jenggot adalah membiarkannya tumbuh secara alami. Termasuk memeliharanya adalah membiarkannya tanpa mencukur, mencabut atau memotongnya sedikitpun. Ibnu Hazm bahkan telah menukil ijma’ (kesepakatan) tentang hukum wajibnya memotong kumis dan memelihara jenggot. Beliau berdalil dengan sejumlah hadits, diantaranya adalah hadits Ibnu Umar terdahulu dan hadits Zaid bin Arqam yang menyebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa tidak memotong sebagian dari kumisnya maka ia bukan termasuk golonganku (golongan yang melaksanakan sunnahku).” Hadits tersebut dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi, ia berkata dalam kitab Al-Furu’ bahwa riwayat yang dibawakan oleh rekan-rekan kami dari kalangan madzhab Hambali di atas menegaskan hukum haramnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: “Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijma’ telah memerintahkan supaya menyelisihi orang-orang kafir dan melarang menyerupai mereka. Sebab menyerupai mereka secara lahiriyah merupakan sebab menyerupai tabiat dan tingkah laku mereka yang tercela. Bahkan merupakan sebab meniru keyakinan-keyakinan sesat mereka. Dan dapat mewariskan benih-benih kecintaan dan loyalitas dalam batin kepada mereka. Sebagaimana kecintaan dalam hati dapat menyeret kepada penyerupaan dalam bentuk lahiriyah. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang menyerupai selain kami. Maka janganlah kalian menyerupai kaum Yahudi dan Nasrani.” Dalam riwayat lain berbunyi: “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (H.R Imam Ahmad). Bahkan Umar bin Khaththab menolak persaksian orang yang mencabuti jenggotnya. Dalam kitab At-Tamhid Imam Ibnu Abdil Barr berkata: “Haram hukumnya mencukur jenggot, sesungguhnya perbuatan tersebut hanya dilakukan oleh kaum banci.” Yaitu perbuatan tersebut termasuk menyerupai kaum wanita. Dalam riwayat disebutkan bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah seorang yang lebat jenggotnya. (H.R Muslim dari Jabir) Dalam riwayat lain disebutkan: “Tebal jenggotnya” dalam riwayat lain: “Banyak jenggotnya”, maknanya sama yakni lebat jenggotnya. Oleh karena itu tidak dibolehkan memotong sedikitpun darinya berdasarkan dalil-dalil umum yang melarangnya. (Fatawa Lajnah Daimah Jilid V/133, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta, Dewan Tetap Arab saudi untuk riset-riset ilmiyah dan fatwa)
@mahrushorisonhorison833
6 жыл бұрын
Sukoco Hardianto
@samsuardian1363
7 ай бұрын
Iya memang rijad bajrey mulutnya tajam, yang terahir nuduh hamas syiah padahal sumbernya hanya yt
@blulum8727
6 жыл бұрын
HEBAT HABIB
@aris2436
4 ай бұрын
Wahabi wahabi itu cm sentimen dan stigma utk menjauhkan org dari mempelajari aqidah yg lurus habib.. semoga sehat selalu bib
@Abdullah-771
6 күн бұрын
Mengamalkan dan menyakini 3 bagian tauhid itu salah gk?
@aris2436
6 күн бұрын
@@Abdullah-771 benar.. yang salah kalau kt ga tau apa itu yg dimaksud tauhid dan apa itu pembagiannya
@sukocohardianto6784
7 жыл бұрын
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Umar, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda: “Barangsiapa yang meniru (menyerupai) seperti mereka (orang-orang bukan Islam) sehingga ia mati, maka ia telah termasuk dalam golongan (mereka sehingga ke akhirat)”. Memelihara jenggot adalah fitrah Islamiyah yang diamalkan oleh semua nabi-nabi, rasul-rasul ‘alaihissalam, para sahabat dan orang-orang yang sholih. Pengertian fitrah Islamiyah boleh difahami dari apa yang telah dijelaskan oleh Imam as Suyuti di dalam kitabnya: “Sebaik-baik pengertian tentang fitrah boleh dikatakan bahwa ia adalah perbuatan mulia dipilih dan dilakukan oleh para nabi-nabi dan dipersetujui oleh syara sehingga menjadi seperti satu kemestian ke atasnya”. Sirah atau sejarah semua rasul-rasul dan nabi-nabi sampai ke sirah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam serta tarikh semua para sahabat terutama Khulafa ar Rasyidin telah didedahkan kepada kita bahwa mereka semua didapati memelihara jenggot karena mengimani dan mentaati setiap perintah agama dan berpegang kepada fitrah yang diturunkan kepada rasul yang diutus untuk mendidik dan menunjukkan mereka jalan kebenaran. Mereka yakin hanya dengan mentaati Nabi atau Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam semua aspek akan berjaya di dunia dan di akhirat. Antara kisah nabi yang terdapat di dalam al-Quran yang disebut dengan jenggot ialah kisah Nabi Harun sebagaimana firman Allah: “Harun menjawab : Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang jenggotku dan jangan pula kepalaku”. (QS Thaha, 20:94). Para Isteri Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam juga suka melihat Nabi berjenggot sehingga ada yang meletakkan minyak wangi di jenggot dan jambang Nabi. Sebagaimana hadits sahih di bawah ini: “Dari Aisyah Ummul Mukminin berkata : Aku mewangikan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan sebaik-baik wangi-wangian pada rambut dan jenggotnya”. Muttafaq ‘alaihi. “Berkata Anas bin Malik : Jenggot Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam didapati lebat dari sini ke sini, maka diletakkan kedua tangannya di pipinya”. HR Ibn Asyakir (dalam Tarikhnya). Di dalam kitab (ÝÊÍ ÇáÈÇÑí) Jld. 10: 335, terdapat nash yang ditulis: “Memelihara jenggot adalah kesan peninggalan yang diwariskan oleh (Nabi) Ibrahim alaihissalam wa ala nabiyina as salatu wassalam sebagaimana dia mewariskan (wajibnya) jenggot maka begitu juga (wajibnya) berkhatan”. “Dari Jabir berkata : Sesungguhnya Rasulullah lebat jenggotnya”. HR Muslim. “Dari Muamar berkata : Kami bertanya kepada Khabbab, adakah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam membaca (al-Quran) di waktu Zuhur dan Asar? Beliau berkata : Ya! Kami bertanya, dari mana engkau tahu? Beliau menjawab : Dengan bergerak-geraknya jenggot Rasulullah”. HR al Bukhari. “Dari Jabir berkata : Kebiasaannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam apabila bersikat dimulakan pada rambutnya kemudian pada jenggotnya”. HR Muslim. “Dari Umar berkata : Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam lebat jenggotnya, di riwayat yang lain tebal jenggotnya dan di lain riwayat pula subur jenggotnya”. HR at Tirmidzi. “Dari Anas bin Malik berkata : Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam apabila berwuduk meletakkan tapak tangannya yang berair ke bawah dagunya dan diratakan (air) di jenggotnya. Beliau bersabda : Beginilah aku disuruh oleh Tuhanku”. HR Abu Daud. “Terdapat pada jenggot (Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam) jenggot yang putih”. HR Muslim. “Tidak kelihatan uban di jenggotnya kecuali sedikit”. HR Muslim. “Rambut yang putih (uban) di kepala dan di jenggot (Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam) tidak melebihi dua puluh helai”. HR al-Bukhari. Semua Para Sahabat Radiyallahu ‘anhu Berjenggot Melalui keterangan yang diperolehi dari hadits sahih, atsar dan sirah (sejarah para sahabat) terbukti tidak seorangpun dari kalangan para sahabat yang mencukur jenggot mereka dan tidak seorangpun yang menghalalkan perbuatan mencukur jenggot. Ini terbukti karena didapati keseluruhan para sahabat berjenggot. Sebagaimana keterangan dari hadits-hadits di bawah ini: “Didapati Abu Bakar lebat jenggotnya, Utsman jarang (tidak lebat) jenggotnya tetapi panjang, dan Ali tebal jenggotnya”. HR Tirmidzi. “Berkata al-Bukhari : Ibn Umar menipiskan kumisnya sehingga kelihatan kulitnya yang putih dan memelihara jenggot dan jambangnya”. Lihat: Fathulbari, jild 10, : 334. “Semasa Ibn Umar mengerjakan haji atau umrah, beliau menggenggam jenggotnya, mana yang lebih (dari genggamannya) dipotong”. HR al-Bukhari. Hadits-hadits di atas bukan saja menjelaskan suatu contoh perbuatan Nabi Muhammad, para nabi sebelum Rasulullah dan juga para sahabat yang semua mereka memelihara jenggot. Malah hadits-hadits di atas juga merupakan lanjutan yang berupa perintah dari nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam meneruskan perintah (lanjutan) tersebut ke atas orang-orang yang beriman supaya memelihara jenggot mereka. Anehnya, dalam hal perintah yang nyata ini dirasakan sukar difahami oleh segolongan para mufti, hakim, imam, ustadz dan alim ulama yang bertebaran di negara ini. Apakah mereka tidak pernah terjumpa (terbaca) walaupun sepotong dari beberapa hadits-hadits sahih sebagaimana yang tercatit di atas yang mewajibkan memelihara jenggot sehingga mereka tidak sudi memeliharanya? Jika sekiranya mereka telah terbaca salah satu dari hadits-hadits tersebut mengapa pula tidak mau menerima dan mentaatinya? Apakah mereka merupakan ulama buta, tuli, pekak dan bisu sehingga tidak dapat melihat, memahami, mengetahui dan menyampaikan sebegitu banyaknya hadits-hadits sahih yang memperkatakan tentang jenggot? Mengapa pula perintah dan larangan syara sebagaimana yang terdapat di dalam firman Allah di bawah ini tidak mereka sadari ? “Dan apa yang disampaikan oleh Rasul maka hendaklah kamu ambil (patuhi) dan apa yang ditegah kamu (dari melakukannya) maka hendaklah kamu tinggalkan”. AL Hasyr, 59:7. Ayat di atas memberi penekanan agar setiap orang-orang yang beriman bersikap patuh (taat), sama ada patuh dengan cara melaksanakan segala apa yang disuruh oleh Allah dan RasulNya atau patuh dengan cara meninggalkan segala apa yang telah dilarang atau diharamkan. Orang-orang yang beriman tidak boleh mencontoh sikap Iblis yang enggan mematuhi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila diarah supaya sujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam. Iblis dilaknat karena mengingkari satu perintah Allah. Keengganan mematuhi perintah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam identik seperti mengingkari perintah Allah karena mentaati Rasulullah adalah asas mentaati Allah, maka mereka yang tidak mau mematuhi atau mentaati perintah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang diulang berkali-kali supaya memelihara jenggot dan jambang dengan alasan berjenggot itu tidak rapi, serabutan, kelihatan jelek dan sebagainya. Maka keingkaran dan alasan seperti ini ditakuti menyerupai alasan Iblis dan petanda yang mereka telah mewarisi sikap Iblis yang congkak, biadab, bangga diri dan akhirnya ia dikekalkan di neraka hanya lantaran tidak mau mematuhi satu-satunya perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu sujud kepada Adam alaihissalam
@daniabizaki2706
6 жыл бұрын
Kami rindu pada mu Ya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, dan pada wahai Habib.
@azhari-4415
5 жыл бұрын
Aceh
@ilyasshidq567
7 жыл бұрын
Pun memang ada dari kalangan Wahabi yang menyebut bahwa kafir Quraisy itu Ahli Tauhid Rububiyah, maka kalangan Wahabi yang disebut Habib akan tetap menyebut kalangan kafir Quraisy itu Musyrik. Kalangan Wahabi yang beliau sebut, tetap berkeyakinan kalau seseorang itu Ahli Tauhid Rububiyah tapi tidak mengakui Uluhiyah, maka tetap dijatuhi statusnya menjadi musyrik/kafir. "Ahli Tauhid Rububiyah Saja" tidak sama dengan Ahli Tauhidnya seorang Muslim sejati, sebagaimana Orang Utan itu bukan Orang, tidak sama. Sebagaimana Rumah Sakit itu bukan rumah. Jadi sebenarnya tidak ada perbedaan dalam menetapkan siapa yang musyrik/kafir dan mana yang Muslim (Ahli Tauhid sepenuhnya). Pemilahan Tauhid yang beliau anggap itu terjadi pada kalangan Wahabi, tidak berarti bahwa kalangan Wahabi menganggap kafir Quraisy itu bukan musyrikiin. Jadi ini yang harus diklarifikasi ke kalangan Wahabi, apakah ahli tauhid rububiyah saja itu masih termasuk musyrik atau bukan? Dan bagaimana definisi ahli tauhid rububiyah ini menurut kalangan Wahabi?
@ilunk_999
6 жыл бұрын
Ilyas Shidq it sdh jelas... jawaban pertaxaan ente sdh jelas d jawab Trs yg wahabi menuduh pengikut asyari tidak bertauhid dlm asma dan sifat Allh gmn ?? Org wahabi yg sk menjelek2kn ulama yg laen yg g sealiran dg mreka gmn??
@Abdullah-771
6 күн бұрын
@@ilunk_999Mengamalkan dan menyakini 3 bagian tauhid itu salah gk?
@ilunk_999
6 күн бұрын
@@Abdullah-771 urusan lo
@Abdullah-771
6 күн бұрын
@@ilunk_999 ente bilang = wahabi menuduh pengikut asyari tidak bertauhid dlm asma dan sifat Allh gmn. ada buktinya ?
@arioskuter
7 жыл бұрын
Afwan, sdh ada ya di sekitar ..... timeline 1:30:00
@jarnohidayat6508
2 жыл бұрын
Pinter tapi nggak ilmiah penjelasanya..
@trisnapwk
Жыл бұрын
enta nya yg bloon
@suyitno8378
6 жыл бұрын
Silahkan di buka biografi pendidikan beliau...dan jangan lupa sekarang ini akhir 2017- awal 2018 habib ini bersembunyi dimana
@arioskuter
7 жыл бұрын
Assalamu'alaikum wr. wb. Afwan, jd sebenarnya yg dimaksud Wahabi itu siapa Ustadz? Ada di RI kita? Jazakumullah khairan katsiro.
@slamberdog
7 жыл бұрын
di video sudah dijelaskan dengan sejelas sejelasnya, mungkin lebih baik ulang simak videonya dengan baik2
@fayruzalghifari366
7 жыл бұрын
Ario Suko : Akhi, wahabi itu sejatinya tidak ada. Itu isu khayalan yg diciptakan oleh orang2 syi'ah yg dinisbatkan kpd Muhammad bin Abdul Wahab dan ulama2 Saudi yg gencar membongkar kedok Syi'ah. Kalau di RI kita yg banyak menghembuskan isu wahabi adalah mereka yg menamakan dirinya aswaja, umat lain seperti Muhammadiyah, al-Irsyad, Persis, dan yg lainnya sama sekali tdk ada yg terprovokasi dg isu wahabi. Mereka santai2 saja tdk seperti aswaja, karena mereka tahu wahabi sejatinya tidak ada. Memang ada segelintir orang yg mudah mengkafirkan muslim lainnya seperti faham khawarij, apakah mereka pengikut Muhammad bin Abdul Wahab? Wallahu a'lam, bahkan mungkin mereka tidak tahu ajaran Muhammad bin Abdul Wahab itu seperti apa, sebagaimana aswaja yg tidak tahu dan tidak pernah membaca kitab2 karya Muhammad bin Abdul Wahab, tapi menuduhnya dg wahabi?
@muhammadsidik5281
7 жыл бұрын
yang tauhidnya trinitas dan digunakan untuk mengkafirkan orang lain. mereka mengklaim cuma merekalah yang paling benar. sesama wahabi juga saling sesat mensesatkan.
@muhammadasbed8868
7 жыл бұрын
dikalangan para ulama dan opini masyarakat habib riziq di kenal sebagai habib syiah ,,, jadi mau diterima atau tidak diterima yg jelas si riziq adalah habib syiah,
@irielgenteng5955
7 жыл бұрын
+Muhammad Asbed hati2 menuduh habib rizieq syiah,,ente fitnah itu,,habib rizieq bukan syiah,,coba lht ceramah habib rizieq tentang syiah,,beliau tdk setuju dngn syiah,,menuduh tanpa bukti bahaya bs dipertanggung jwb kan di akhirat,,
@suyitno8378
6 жыл бұрын
Kaum Quraisy itu Bukan ahli tauhid....tapi mengenal tauhid rububiyah...plintiran murah
Пікірлер: 63