Ernest Prakasa mengaku sekarang lebih berhati-hati ketika ingin mengeluarkan pendapat di media sosial.
"Kebebasan berpendapat secara formal diizinkan tapi realita: formatnya macam-macam, mulai dari cyber army melakukan doxing. Tapi, kita enggak tahu siapa yang melakukan teror-teror ini," kata Ernest.
Sebelumnya, pekan ini, Indikator Politik Indonesia merilis survei yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat setuju dengan pendapat: sekarang warga takut untuk berpendapat.
#MataNajwa #kapalapi
(Narasi)
Tonton juga Mata Najwa eps. [Unjuk Sumpah Anak Muda] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link di bawah.
Part 1 - bit.ly/3mxgA97
Part 2 - bit.ly/2HyIIKl
Part 3 - bit.ly/3kP2Dmk
Part 4 - bit.ly/2HIZV3F
Part 5 - bit.ly/2TupTKC
Part 6 - bit.ly/3mIJFPd
Part 7 - bit.ly/2HzMx1X
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.
Tonton konten lainnya juga di KZitem Channel:
Narasi bit.ly/Subscrib...
Narasi Newsroom bit.ly/Subscrib...
Narasi Entertainment bit.ly/Subscrib...
Narasi Stories bit.ly/Subscrib...
Narasi Talks bit.ly/Subscrib...
Narasi Sports bit.ly/Subscrib...
Jangan lupa subscribe yaa..
Follow:
/ najwashihab
/ najwashihab
/ najwashihabofficial
Негізгі бет Unjuk Sumpah Anak Muda: Ernest Prakasa soal Kebebasan Berpendapat (Part 4) | Mata Najwa
Пікірлер: 1,9 М.