Situasi memanas di Kabupaten Karawang setelah peristiwa persekusi yang menggemparkan melibatkan sejumlah pengurus Nahdlatul Ulama (NU). Tidak tinggal diam, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Purwakarta melakukan aksi solidaritas dengan mendatangi Polres Karawang pada Minggu malam (11/8/2024).
Ramdan Juniar, Komandan Banser Purwakarta, memimpin rombongan menuju Polres Karawang dengan satu tuntutan tegas: agar pelaku persekusi tersebut segera ditindak. "Kita sudah tiba di Polres Karawang, insiden persekusi harus disikapi dengan tegas," ujarnya kepada Purwakarta Online pukul 23.31 WIB.
---Tuntutan Keadilan
"Kami sangat menghormati Polres Karawang dan datang dengan niat baik untuk mendukung upaya keadilan. Namun, kami tidak akan tinggal diam terhadap persekusi brutal yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab terhadap pengurus NU," lanjut Ramdan, dengan nada yang tak bisa menyembunyikan kekesalannya.
Dalam insiden yang terjadi di Rengasdengklok, Karawang, Sabtu (10/8/2024) malam, sebuah mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS yang ditumpangi sejumlah Kyai NU dari MWC NU Cikarang, Kabupaten Bekasi, dihajar massa tak dikenal. Tak hanya merusak kendaraan, gerombolan tersebut juga memukuli santri dan anggota Banser yang mengawal.
"Pelaku dengan sadis dan brutal mempersekusi pengurus NU, sangat tidak beradab! Tetapi kami yakin, Polres Karawang tidak akan tinggal diam terhadap kesewenang-wenangan di wilayahnya sendiri," kata Ramdan.
---Kecaman dari NU dan GP Ansor
Kecaman keras juga datang dari Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid. Ia menuturkan bahwa rombongan pengurus NU tersebut sedang menuju acara di Ponpes Al-Baghdadi, Rengasdengklok, ketika dihadang oleh gerombolan yang bertindak anarkis. "Kaca mobil dirusak sampai hancur, dua anggota Banser yang mengawal juga dipukuli seperti maling," ungkap Syahid.
Syahid menyayangkan aksi kekerasan tersebut dan menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam situasi apapun. "Semalam setelah kejadian, sudah melapor di Polsek. Ini masih kita pantau perkembangannya," tambahnya.
Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, juga mengutuk keras tindakan tersebut, menyebutnya sebagai aksi kelompok barbar tak beradab. "Prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang yang mempersekusi beberapa Kyai dan Banser malam tadi di Rengasdengklok,” katanya dengan nada marah. Ia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap para pelakunya. "Kalau tidak segera, saya akan melaporkan kepada Kapolda Jabar dan Kapolri," tegas Deden.
---Polisi Diminta Bertindak Tegas
Banser Purwakarta sebelumnya juga mendatangi Polres Purwakarta pada malam yang sama. Mereka diterima oleh Kompol Suparlan, didampingi Kasat Intel dan Kasat Reskrim Polres Purwakarta. Ramdan Juniar menegaskan bahwa Banser akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. "Tindakan tegas kepolisian kami nantikan, atas kekerasan yang meresahkan yang terjadi di tengah masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, yang dikonfirmasi ihwal peristiwa tersebut, menyatakan bahwa pihaknya masih menyusun laporan dan belum bisa merinci lebih jauh terkait dugaan persekusi itu. "Siap, Bapak. Sebentar, saya lagi buat redaksinya," katanya singkat melalui pesan singkat.
Aksi Banser Purwakarta ini menambah tekanan bagi Polres Karawang untuk segera mengungkap pelaku persekusi yang telah mencoreng wajah hukum dan keamanan di wilayah tersebut. Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan kekerasan terhadap tokoh-tokoh agama yang seharusnya mendapat perlindungan penuh. Banser Purwakarta dan masyarakat NU kini menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum.
#Banser #NU #persekusi #karawangviral
Негізгі бет Video: Puluhan Banser Purwakarta Pemanasan - Datangi Polres Karawang Sikapi Persekusi Kyai NU
Пікірлер: 8