Setelah Mas Azmi Askandar selesai bertugas melantunkan lagu Man Ana dan setelah foto bersama pengantin, langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Ponpes Nurul Qodim Paiton Probolinggo. Kami masuk mobil pada pukul 9:20. Jika perjalanan seperti prediksi Mas Zaenal yang nyopiri kami yaitu 10 jam atau 9 jam, maka sampe di tempat Milad Syubban sekitar jam setengah 8 malam atau jam setengah 7 malam, jelas tidak nutut waktunya, tapi kami yakin adanya pertolongan dari Gusti Alloh ‘Azza wa jalla Dzat yang Maha Kuasa, kami ikhtiyar semaksimal mungkin sambil memperbanyak do’a. Mas Azmi yang biasanya duduk di depan saya suruh duduk dibangku tengah bersama Om Aif agar lebih tenang, Mas Azmi saya suruh untuk segera tidur istirahat biar fresh, saya didepan menemani Mas Zaenal berjaga-jaga jika Dia ngantuk maka saya langsung menggantikannya menyopir.
Alhamdulillah belum lama mobil melaju penumpang di Bangku tengah Mas Azmi dan Om Aif serta di bangku belakang Umik dan Dik Rara sudah tertidur pulas, keadaan jalan menuju ke Pelabuhan agak ramai tapi tidak macet, mungkin karena Masyarakat Bali saat itu lagi melakukan ritual keagamaan yaitu Hari Raya Galungan. Perjalanan Alhamdullilah lancar, dalam uploadan kali ini banyak saya sertakan video ketika mobil melaju di jalan raya agar anda bisa sedikit merasakan apa yang kami rasakan🙏🏻 . Juga saya sertakan sebagian nama daerah dan jam nya mulai dari Tabanan Bali sampai di kediaman Gus Abdul Hadi di kompleks Pondok Pesantren Nurul Qodim Paiton Probolinggo, tapi yang saya video perjalanan yang kondiusif, ketika Mas Zaenal sang sopir ngeblong menyalip / mendahului banyak mobil maka tidak saya rekam, saya pejamkan mata saya sambil berdo’a yang saya bisa, dalam perjalanan kali ini kayaknya merupakan perjalanan yang paling banyak do’a yang saya panjatkan.
Tapi bukan kok berarti perjalanan ini begitu menegangkan...tidak. Karena semua penumpang di belakang bisa tidur semua maka saya merasa tenang, memberi aba-aba kepada sopir jika mau nyalip dan lainnya dan juga kami sempatkan ngobrol agar tidak tegang. Berdo’a juga tidak perlu disuarakan, karena Alloh Maha Mendengar. Penumpang belakang bangun ketika waktunya swab antigen. Nyampe di pelabuhan pada pukul 11 kurang 2 menit, berarti dari Tabanan sampe pelabuhan hanya 1 setengah Jam, luar biasa, padahal kami sempat berhenti di tempat swab antigen yang mahal dan akhirnya nggak jadi.
Sampe di pelabuhan kapal sudah ada dan siap berangkat, hujan turun ketika kapal mau berlabuh, tetapi tidak begitu deras. Walaupun begitu saya sempat was-was teringat cerita Haji Muh dari Kuta yang kami transit di kediaman Beliau, bahwa jika turun hujan biasanya ada ombak, belum lama ini anak buah Haji Muh ketika naik kapal, kapalnya terseret arus hingga sehari semalam baru bisa bersandar, juga beberapa bulan yang lalu ada kapal yang tenggelam, tidak ada korban jiwa akan tetapi semua mobil ikut tenggelam, itulah cerita Haji Muh yang berdomisil di Kuta Bali. Akan tetapi Alhamdulilah walau hujan ombaknya tenang, perjalanan lancar, Alhamdullllaah ‘ala kulli haal.
Proses di pelabuhan sampe menyeberang sekitar 1 jam. Jarak pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Paiton sekitar 150 km, akan tetapi lalu lintas biasanya padat, jika lihat di googel perjalanan sekitar 4-5 jam, keluar dari pelabuhan hampir jam setengah satu, jadi perkiraan nyampe Paiton jam setengah 5 atau setengah 6. Tidak lama setelah keluar dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi penumpang di Belakang tidur lagi semuanya , Alhamdulillah...karena jika Umik bangun bisa jadi sopirnya tidak leluasa jika mau ngeblong😅. Lalu lintas termasuk padat, akan tetapi Mas Zaenal memang sopir handal, menyalip mobil begitu banyak tapi rasanya tetap nyaman dan tidak kasar, tidak terkesan ugal-ugalan. kata Mas Zaenal itu karena mobilnya yang enak😀.Akan tetapi ketika nyampe di daerah Besuki Situbondo kalo nggak salah, ada kemacetan panjang yang parah, macet total lebih dari seperempat jam, berarti ini yang dikatakan Gus Hafidz Hakiem kepada Umiknya anak-anak malam sebelumnya. Saat inilah semua penumpang belakang bangun, Ketika Mas Azmi tanya nyampe dimana, saya jawab nyampe Besuki, Dia sudah merasa tenang, tetapi melihat macet yang parah Dia kembali gelisah.
Syukurlah akhirnya bisa jalan lagi dan langsung tancap gas menuju Paiton Probolinggo yang jaraknya sekitar 35 km, dan Alhamdulillaah pada pukul setengah 4 sore kami telah sampai di Gerbang Kyai Mino Paiton Probolinggo, Alhamdulillaah...sungguh Gusti Alloh ‘Azza wa Jalla telah mencurahkan ma’unah NYA kepada kami, perjalanan yang diprediksi 10 jam bisa ditempuh dalam waktu 6 Jam!!!.sungguh luar biasa.
Akan tetapi kejadian seperti ini semoga tidak terulang lagi kedepannya, karena sebagai kepala keluarga sungguh saya merasa beban perjalanan seperti ini sangatlah berat, karena bertanggung jawab membawa banyak anggota keluarga dengan pertaruhan nyawa.
Allohu al Musta’aan.
Негізгі бет Ойын-сауық Vlog Perjalanan Tabanan Bali-Paiton Probolinggo Yang lebih Singkat, Sungguh Atas Pertolongan Alloh
Пікірлер: 121