Salam dari ranah Minangkabau untuk sodaraku wae rebo Manggarai
@ramlinaiyo9508
Жыл бұрын
Samo samo salam,buat anak elang,dr pak jhon kenedi urang awak dlabuan Bajo,
@saipulrahman4812
3 жыл бұрын
Saya pernah kesini dan mengelilingi ntt Salam dari pulau lombok
@jelajahdesa007
Жыл бұрын
satu kata, menakjubkan 👍
@alsonprima
6 жыл бұрын
Kampung saya itu akhirnya masuk tv juga haha
@hsibahsalma2526
7 жыл бұрын
wah jdi inget masa2 kecil suka cari kayu d bagunungan ......
@matheojunior4352
2 жыл бұрын
Luar biasa keindahan alam waerebo
@luckysarah4982
7 жыл бұрын
Buat pemimimpin indonesia? Sy juga orang indonesia... Pantau terus dari sabang sampai merauke... Jaga bineka tunggal ika.. Biar indonesia tetap utuh?
@betidjap6621
4 жыл бұрын
6766
@rikuschannel2367
5 жыл бұрын
Wae rebo....kampung diatas awan.....tempel balik ya...
@konengbae4429
5 жыл бұрын
Bahagianya mereka hidup sederhana tapi menyenangkn....😍😍
@hermawansetiawan6348
7 жыл бұрын
Kepada semua calon wisatawan yang akan berkunjung berwisata alam, dimana disana nanti ujung2nya anda hanya akan meninggalkan sampah, merusak keaslian alam, mencorat coret, berbuat apapun yang hanya akan mengganggu dan merusak KEASLIAN dan ekosistem alam, Dan sama sekali tidak memiliki perasaan untuk menjaga alam. saya sarankan ANDA TIDAK USAH BERKUNJUNG. Silahkan pergi ke mall saja, anda mau buang bungkus/puntung rokok, sampah, anda mau meludah, anda mau coret2, lebih baik disana saja (pasti anda akan langsung berurusan dengan pihak security). Akan lebih baik apabila alam tidak usah anda kunjungi, jika anda hanya akan meninggalkan kerusakan disana. LEBIH BAIK PAD (Pendapatan Asli Daerah) "NOL" TAPI ALAM TETAP LESTARI. By The Way ; kalau ada yg menanggapi dengan : Suka2 gue dsb? Saya sudah bisa simpulkan, anda memang salah satu pelaku perusak alam. SORRY BGT!!! SAYA SUDAH TIDAK TAHAN dengan wisatawan perusak alam. SESUNGGUHNYA ALAM TIDAK PERNAH MEMBUTUHKAN ANDA, TAPI ANDA LAH YANG MEMBUTUHKAN ALAM. O, Y. Peringatan ini juga BERLAKU kepada PETUGAS NEGARA dan PIHAK PENGELOLA SWASTA agar ANDA lebih serius dan ketat, menjaga alam tetap lestari. Terlebih anda juga mencari makan dan pendapatan dari alam juga kan???
@rizzichannel5922
Жыл бұрын
Bagus Bang.. Kereeen.
@ultrasmanggarai7806
2 жыл бұрын
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990). Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana. Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana. Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara. Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena. Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai. Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan. Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin). Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor. Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004). Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan.Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
@ramlinaiyo9508
Жыл бұрын
Damailah negeri ku,
@adenredendharizkyputra4295
2 жыл бұрын
Gini nih cita2xku pengin jdi Dokter dan Guru geratis ke desa2x pelosok Terpencil seperti ini
@sambalharyanto6088
3 жыл бұрын
Saran utk *pemda NTB/ yg mengelola wisatanya, tolong jalan akses menuju ke wae rebo di perbaiki dg paving/ aspal spy mempermudah para wisatawan yg dtg & terlihat lebih baik & bersih karna sudah mendunia jd pemda wajib mengelola infrasturktur nya dg baik spy tidak memalukan indonesia, & utk meningkatkan pendptan daerah sebaiknya di buatkan stand/ lapak traditional yg menjual karya2 seni & kerajinan lokal / hsl alam spt kopi khas wae rebo atau makanan traditional dll* shg *bermanfaat utk meningkatkan taraf hidup warga desa nya* mohon di segera di tindaklanjuti saran sy. Thanks🙏 ayo maju terus indonesia ku💪👍
@nikoje4709
3 жыл бұрын
Bukan NTB tapi NTT😀
@arnoldlimant977
3 жыл бұрын
NTT konco bukan NTB
@blaugrana8541
3 жыл бұрын
NTT bro bukan NTB, banyak baca lagi sebelum berkomentar.
@asihyulianti5797
4 жыл бұрын
I want to go to Flores and going for this trip.
@telpongenggam5467
5 жыл бұрын
WOW WAE REBO
@ultrasmanggarai7806
2 жыл бұрын
bahwa Manggarai bukan kekuasaan Belanda-Bima adalah kunjungan orang Barat ke Manggarai baru terjadi pada 1880. Fredericus Albertus Colfs adalah orang Barat pertama yang menjelajahi wilayah Manggarai untuk meneliti perihal kupu-kupu. Colfs membuat peta pedalaman Manggarai. Jadi meski seandainya Manggarai telah menjadi wilayah kekuasaan Belanda, Belanda sejatinya tidak pernah tahu menahu, apalagi mengurus wilayah ini sampai dengan kedatangan Colfs pada 1880. Toda juga memeriksa dokumen-dokumen pasca-1900 yang berhubungan dengan Manggarai. Berbeda dengan sumber-sumber sebelum 1900 yang kebanyakan adalah dokumen Kerajaan Bima, dokumen setelah 1900 adalah dokumen-dokumen yang ditulis orang Belanda di lokasi (di Manggarai atau dari kunjungan ke Manggarai). Meski orang Belanda ini berhasil merangkai sumber-sumber asli dari informan lokal, meski masih menggunakan latar belakang dokumen Bima. Tiga dokumen utama Belanda yang dikaji oleh Toda adalah Laporan Zollinger, Laporan Freijss dan Dokumen Braam Morris. Pada 1847 pemerintah Belanda di Sulawesi mengirim Zollinger untuk membuat penelitian di Flores. Zollinger mengumpulkan informasi tentang sejarah, geografi, etnologi, religi dan kepercayaan lokal, demografi, kemasyarakatan, pemerintahan dan ekonomi. Zollinger mempertanyakan klaim kerajaan Bima atas Maggarai karena tidak menemukan jejak Bima dalam penelitiannya (hal. 180). J.J Freijss melakukan perjalanan ke Manggarai dalam rangka menjajaki perdagangan ke wilayah ini pada tahun (1854). Freijss menggunakan surat dari Raja Bima untuk kunjungannya. Namun surat tersebut ditolak oleh Adak Todo, karena Adak Todo tidak merasa bahwa Manggarai adalah bawahan Bima. Meskipun begitu, Adak Todo tetap berkenan memberikan ijin bagi Freijss dan anak buahnya untuk melakukan penelitian dan tinggal di salah satu lokasi di dekat pantai (hal. 185). Dalam laporannya pada 1860, Freijss menyebutkan bahwa Flores memiliki potensi tambang mineral (emas, timah dan besi). Namun setelah diteliti oleh Wichmann, seorang ahli geologi yang didatangkan oleh Belanda, ternyata laporan Freijss tidak benar. Laporan Freijss salah karena dia menggunakan penterjemah dari Bima yang tidak paham bahasa Manggarai. Akibatnya Wae Pesi yang artinya ‘sungai untuk mencari udang’ diterjemahkan sebagai ‘sungai yang mengandung besi’. Sementara itu, dokumen Braam Morris tentang nama-nama kampung dan nama-nama tempat ternyata 99 persen salah! Braam Morris membuat dokumen administrasi kepemerintahan di wilayah Manggarai dalam rangka menyiapkan intervensi Belanda di wilayah Manggarai (hal. 194). Selain mengkaji dokumen, Toda juga melakukan penelitian langsung di lapangan dengan mewawancarai para informan. Melalui para informan ini, dilengkapi dengan hasil penelitian John Hakim Song (1986), Toda menggambarkan asal mula kerajaan Manggarai. Toda menyampaikan bahwa selain penduduk lokal, Manggarai berturut-turut bercampur dengan pendatang dari Sumba, Turki, Goa-Tallo, Melayu dan Minang. Baru pada tahun 1640, terjadi pembaharuan ketataneragaan mengikuti model yang dibawa oleh Goa-Tallo (hal. 247). Kehadiran Kerajaan Bima di wilayah ini adalah karena diundang salah satu kerajaan Todo yang berkonflik dengan kerajaan Cibal. Namun Bima tidak pernah berani menghancurkan Cibal karena Cibal masih berada dalam perlindungan Goa-Tallo.
@ariffinjelly3619
4 жыл бұрын
Aku subcribe semula
@davidtupulu
2 жыл бұрын
Wae rebo Manggarai memang beda...
@meyjoni9552
7 жыл бұрын
bukan Manggarai Barat mbak, dia Manggarai-Ruteng..
@UtteJau
6 жыл бұрын
wahh... baik. terima kasih koreksinya.
@mosalakimujhe9105
5 жыл бұрын
salam budaya manggarai flores
@melkyferdin9778
7 жыл бұрын
slmat datang mbak
@UtteJau
6 жыл бұрын
terima kasih
@chrismichael7593
2 жыл бұрын
Wae Rebo itu bukan di kab. manggarai barat min tapi di kab. Manggarai.
@fabymeta5244
2 жыл бұрын
Mantap
@uwieckndruju9805
6 жыл бұрын
Tahun depan insyaalloh aku datang,,,, Kira² brapa budget yg harus di siapkan untuk dua orang aku sama anak,, yg tau tolong jawab, tq
@ryandblank9506
5 жыл бұрын
Uwieck ndruju Klau dri jawa(surabya) naik kapal mngkin 400san klau peswat di atas 1 jt..hotel 200san..murahla
@naskelenk35crot45
4 жыл бұрын
5 juta gk habis
@sedrazatt4236
Жыл бұрын
kzitem.info/news/bejne/wKZmxaqjbWqSg34
@rovincanelshy3420
2 жыл бұрын
Ini bukan Manggarai barat mba ini Manggarai Tenga ,
@misterseveno.m1282
6 жыл бұрын
bukan 300 orang setahun tetapi skrng 1000 tamu per tahun.
@UtteJau
6 жыл бұрын
Terima kasih mas untuk info terbarunya, dulu di tahun 2013 masih 300, berarti sekarang makin terkenal yaa Wae Rebo. Mas pernah ke sana juga kah?
@misterseveno.m1282
6 жыл бұрын
tonggie siregar. iya. sya dulu yg ajukan proposal ke kementrian pendidikan tuk rehab 2 rmh adat di sana.
@UtteJau
6 жыл бұрын
Good job!
@nancymalini6869
5 жыл бұрын
Kalo anak unur 8th kuat gak ya d bawa kesana?
@user-us7dn8io8l
Ай бұрын
Kalau sekedar berkunjung buat apa arus ada dampaknya secara ekonomi kepada masyArakat setempat
@emanuelporat5639
2 жыл бұрын
Keliru... bukan kabupaten Manggarai Barat tetapi Kabupaten Manggarai.
@floresmanggarai1619
5 жыл бұрын
Waerebo itu manggarai bukan manggarai barat. Trs satarmese itu bukan manggarai timur tapi manggarai.
@abang2098
4 жыл бұрын
Dia bilang satar mese nusa tenggara timur. Bukan manggarai timur
@lorensjoni4529
Жыл бұрын
Adat rusak karna agama.kalau mau adat tetap bertahan hilangkan agama,karna agama bertentangan dengan adat.agama menyembah setan orang,adat menyembah setan moyang.jadi antara agama dan adat bertentangan,tentang menyembah.intinya jangan buka gereja disitu atau mesjid,atau rumah ibadat agama lain disitu biar budaya tetap kokoh.
@blaugrana8541
3 жыл бұрын
Bukan manggarai barat tapi manggarai...
@sulaemansulaeman2701
5 жыл бұрын
Jadi anak anak d sana g memperoleh pendidikan dong...??
@floresmanggarai1619
5 жыл бұрын
Brata's couple maaf ya sebelum kita disana juga dpt pendidikan. Walaupun jln kaki naik turun tiap hri tpi kita tetap sekolh utk mendpt ilmu dan kita seklh sungguh2. Bkn sklh hnya buat orang tua senang jah. Drpda sklh di kota yg seklhnya setengah2. Kita juga berpendidikan ok.
@welamatamanggarai4883
5 жыл бұрын
skolah bang ada kampung yg berdekatan dengan skolah dan pasar satu kmpung waerebo saja yg di sengaja tidak boleh masuk kendaraan
@avikanurdin8821
3 жыл бұрын
Kau pikir orang Flores tinggal di pedalaman jadi ta ada sekola?? Mimp Lo kali,biar kami tinggal di pedalaman kami tetap semangat sekola dengan sunggu2,, bukan kaya di kota besar sering bolos sekola,,coba Lo pikir kalau ta ada sekola orang sana Enda bisa bahasa Indonesia dong,,pikir dan pikir jangan asal komen,,NTT Flores maju pantang menyera,,,
@avikanurdin8821
3 жыл бұрын
Mom litlle,,kau tau apa asal komen aja ni orang,,tau aja
@bajatualb6688
3 жыл бұрын
mom.littlee,,,kau pikir manggarai tu orgnya tdk sklh kh. jgn asal komon lo ya
Пікірлер: 61