Kak mau bertanya apakah kita tanding baca puisi teks wajib di bawa??
@amorakata6071
6 ай бұрын
Wajib ya kak, karena harus 'membaca' meskipun sudah hafal teksnya.
@TrianDaraEgaFebrina-l7u
7 ай бұрын
Kak izin untuk meniru intonasi nya
@amorakata6071
7 ай бұрын
👍👍
@muhtasrif8146
10 ай бұрын
Mantap❤
@uchwannql3391
10 ай бұрын
buat kakaknya terimakasih yang begitu besar dari saya , dari kakak saya belajar dan berhasil membawa saya pada juara 1
@amorakata6071
10 ай бұрын
Wahhh selamat kakk, jujur terharu dan ikut bangga. Semangat untuk terus berpuisi ya kak 🥰
@uchwannql3391
10 ай бұрын
@@amorakata6071 tanggal 15 nanti saya akan lomba lagi di kampus ,insyaAllah mungkin saya akan bawa puisi yang sama lagi kak, yang saya pelajari dari kakak,doain saya ya kak
@amorakata6071
10 ай бұрын
@@uchwannql3391 pasti kak, semangat yaa 👍
@enimaryani9784
Жыл бұрын
Ka izin bertannya,kaka ini juara 1 lomba puisi, puisinya yg ini?
@amorakata6071
Жыл бұрын
Iya betul kak
@shafaska
Жыл бұрын
Intonasi diatur di waktu dan kata-kata yang tepat jadinya semakin merinding ketika nonton. Kata yang diucapin jelas jadinya gak kerasa ada yang aneh. Ekspresinya kerasa banget kayak sedih tapi marah dipasang gestur tubuh kakak juga seperti tokoh yang sedang hidup di zaman puisinya, bikin penontonnya terbawa suasana. Rasanya kita balik ke tahun kejadian yang ditulis di puisi itu. Kereen banget penampilannya bikin makna puisinya jadi lebih jelas soalnya pembacanya bagaikan tokoh yang menderita dibawah tirani para pemerintah di orde baru. Sama seperti makna yang disampaikan oleh puisi :) 💗
@amorakata6071
Жыл бұрын
Terima kasih banyak yaa 🥺❤️
@adichanel7597
Жыл бұрын
puisi : Sebuah jaket berlumur darah Karya : Taufiq Ismail Dibacakan oleh : Eci wwooww, keren kaa pembacaan puisi yang luar biasa, dengan intonasi dan mimik wajah yang sangat baik🎉 👏👏
@Santri_Kobisonta
Жыл бұрын
IKUTAN BELAJAR KAK, CARA BACA PUISINYA, MANTAP SEKALI
@asdiyantisrirahayu8770
Жыл бұрын
Baca puisi lagi kak
@amorakata6071
Жыл бұрын
Ditunggu ya kak, semoga secepatnya bisa aktif buat video baca puisi 🥺🙏
@asdiyantisrirahayu8770
Жыл бұрын
Insecure
@haristo8225
2 жыл бұрын
Jombang, Si Gadih Minang Puisi karya Dede Putra Di sini, Adityawarman pun gugur. hatinya menyerah. sepasrah karang dipeluk ombak. berbuih. menguap terbang hingga ke awan. sebahagia kemarau dicumbui hujan senja. jingga. Ia, perempuan berbaju kurung keemasan tersipu di laman Rumah Gadang menyirami bunga-bunga kehidupan merawat setiap duka dan bahagia yang tumbuh pada bentangan selendang suteranya Ia, bertengkuluk gonjong, berhias bunga tanjung dalam langkahnya yang anggun menerawang dunia yang canggung. kini, tawa pecah di tepian bergelut dengan sungai mengalun seirama dengan dayu bansi bercerita sebatas cerita mengenai carano yang telah sampai hingga lirikan mata telaga di balik Marapi gemuruh tambua menyapa mengalir deras ke pelosok negeri perempuan itu telah selesai menyilau dunia di balik samar pandangan; perempuan bertengkuluk gonjong pulang ke Rumah Gadang, sebelum petang menjelang Di sini, hati siapa yang tiada gugur padanya, si gadih jombang urang Minang Bukittinggi, Awal Oktober 2021 Minang, Sepetak Tanah Hadiah Tuhan (D. Putra, dkk.) Inilah surga, cintaku Di sini, demi cinta, kawah berapi diterjuni sani dan giran di sini juga, di sepetak tanah hadiah tuhan, sabai dilahirkan Dan di sini, kaba ialah sebagian dari hidup dan kehidupan Hingga beragam pantun mengalun dalam nyanyian, dan juga ratapan “Dindin bak dindin oi, dindin bak dindin” Sepi di sini, sepi batu dan sepi-sepian di gunung Sepi di hutan, hutan hijau melingkung mendayung Padang-padang ialah lalang sejauh mata memandang Di atasnya, mengambang rawan suara salung Rindu yang dibuang, atau dibungkam Ada sepetak rindu merintih, di sini melulung Kau dengarlah, lewat ratap suara saluang Ada restu pergi, dari pada hidup sepi di kampung “Hujan batu di kampung kita, hujan emas di rantau orang” Kau dengarlah lagi, lewat sayup-sayup suara lesung Mendung, mengapung, menuruni setiap hati yang ingin berpulang Tetapi, coba ditelannya juga walau pahit tiada kepalang Dia sembunyikan, dia telan, dia simpan dalam dendang “Dindin bak dindin oi, dindin bak dindin” Di sini cintaku, malaikat-malaikat bekerja di ladang sepi Hujan, bunga, dan tanah, mengendap di bumi Malam, Ia kembali kawal para petani hingga subuh hari Di sini cintaku, sunyi yang menghamili padi-padi “Oi, dindin bak dindin oi” Tilatang Kamang, Oktober 2022
@agusadiyasa2505
2 жыл бұрын
Kakkk ada akun ig yang baca puisi gaaa??? Kepo nichh
@amorakata6071
2 жыл бұрын
Saya jarang aktif di ig kak 😂
@tika.8486
2 жыл бұрын
Ya Allah mau begini tapi gimana dgn gua yg ga PD orang nya😭😭😭
@jaksenm.amin-pantunpuisisa9867
2 жыл бұрын
Hebat mantap 👍👍
@RMSChannel
2 жыл бұрын
ini baca puisi atau deklamasi, ketika intensitas interaksi antara pembaca dan teks tidak terjaga?
@peserta_idaayumahayoni6039
2 жыл бұрын
double U O double U😍
@perpustakaanjakarta
2 жыл бұрын
Hebat
@amorakata6071
2 жыл бұрын
Terima kasih, Kak 🙏🥺
@indrazhakaria6569
2 жыл бұрын
Dapet buku lama/ puisi lama drimna ka??
@amorakata6071
2 жыл бұрын
Haloo, itu puisinya sudah disediakan panitia yaa 😇
@evievi9237
2 жыл бұрын
Alhamdulillah baca puisi ini sambil ngikutin kknya jadi yang terbaik di sklh!! ❤️
Пікірлер