Injil menurut Yohannes, kitab ini adalah salah satu catatan mula-mula tentang kisah hidup Yesus, dan pada bagian akhirnya kita dapatkan bahwa kitab ini ditulis oleh salah satu murid terdekat Yesus, yang disebut murid yang dikasihi Yesus. Dia sendiri berkali-kali muncul dalam kitab ini, dan ada beberapa perdebatan yang membahas apakah kitab ini ditulis oleh Yohannes, anak Sibideus, salah satu dari dua belas murid, ataukah Yohannes lainnya yang tinggal di Jerusalem, dan selanjutnya dikenal dalam gereja mula-mula sebagai penatua Yohannes. Siapapun Yohannes yang dimaksud, kitab ini sendiri mencakup kesaksian saksi mata pribadi penulis, dan telah disusun dengan sangat cemerlang, dengan tujuan yang jelas yang ditulis di akhir kitab ini. Yohannes berkata bahwa kisah ini ditulis supaya kamu percaya bahwa Yesus Lamesias, dan supaya kamu, oleh imanmu, memperoleh hidup dalam namanya. Yohannes percaya bahwa Yesus yang kita baca dalam kitab ini sungguh hidup dan nyata, dan dia dapat mengubah hidup kita selamanya. Rancangan kitab ini sungguh mengagumkan. Aru pertamanya dipuka dengan pendahuluan yang poetis, dan sebuah kisah pendek, yang kemudian diikuti dengan kumpulan besar kisah tentang Yesus, yang mengadakan tanda-tanda ajaib, yang menimbulkan semakin banyak pertentangan. Semua memuncak dalam mujisat terbesarnya, kebangkitan las arus, yang menciptakan pertentangan terbesar seiring para pemimpin Israel memutuskan untuk membunuh Yesus. Hal ini diperkenalkan pada paru kedua kitab ini. Bagian ini berfokus pada malam terakhir Yesus, dan kata-kata terakhirnya untuk murid-murid, yang diikuti dengan penangkapan, pengadilan, kematian, dan kebangkitannya. Kitab ini diakhiri dengan sebuah epilog. Pada video ini, kita hanya akan berfokus pada paru pertamanya saja. Jadi kitab ini diawali dengan dua bagian pendahuluan. Pertama, sebuah puisi yang dimulai dengan, pada mulanya adalah Firman. Ini jelas mengacu pada kejadian satu ketika Allah menciptakan segalanya dengan Firman-nya, yaitu perkataannya. Adapun perkataan seseorang terpisah dari orang tersebut, namun adalah perwujudan dari pikiran dan kehendak orang tersebut. Oleh karena itu, Yohannes mengatakan, Firman Allah bersama-sama dengan Allah, yaitu yang terpisah dari Allah. Tetapi Firman itu adalah Allah, karena Firman itu ilahi. Dan ketika kita merenungkan pernyataan ini, selanjutnya dalam puisi ini kita mendengar bahwa perkataan ilahi ini menjadi manusia di dalam Yesus. Kemudian, Yohannes melanjutkan dengan membawa kita kepada kisah dikeluaran, yaitu bahwa Yesus adalah tabernakal Allah di tengah-tengah kita. Hadirat yang mulia dan ilahi yang melayang layang getas tabur perjanjian Allah itu menjadi manusia di dalam Yesus, yang membawa kita pada pernyataan terakhirnya bahwa pribadi Allah Israel yang esah dan sejati itu, terdiri atas Allah Bapak dan anak yang telah menjadi manusia untuk menyatakan Bapak kepada kita. Sekarang, seiring kita menimbang-nimbang pernyataan-pernyataan yang mencengangkan ini, selanjutnya kita lalu mendengar kisah tentang bagaimana Yohannes pembaptis pertama kali bertemu Yesus, dan kemudian membawa orang lain menemuinya dan menjadi muridnya, dan satu demi satu orang-orang berjumpa dengan Yesus. Mereka menyuruhkan pemikiran mereka tentang siapa Yesus itu. Dan dalam satu pasal ini, Yesus diberikan tujuh gelar, adapun gelar-gelar ini mempersiapkan kita kepada kecintaan Yohannes terhadap tujuh gelar dalam berancang kitab ini. Namun keseluruhannya juga menciptakan sebuah pernyataan bahwa Yesus dari Nasaret yang sepenuhnya manusia ini adalah Raja Mesianis. Dia adalah guru atas Israel, dan dia adalah anak Allah yang akan mati bagi dosa-dosa dunia.
Selengkapnya di website saya ya....
Deskripsi kitab ini dapat anda lihat di www.adrianussusendi.com/p/alk....
Негізгі бет Beriman jangan kosong, tau dan paham Injil Yohanes bagian 1
Пікірлер