Injil Menurut Yohannes Dalam video pertama, kita sudah melihat bahwa Yohannes menulis kitab ini untuk menyatakan bahwa Yesus adalah misias, anakalah, firman alah yang telah menjadi manusia, dan hadirat yang mulia yang datang untuk memperlihatkan siapa alah sebenarnya. Kita juga sudah mengulas bagaimana Yohannes menyusun paru pertama kitabnya untuk membuktikan pernyataannya itu. Yesus telah melakukan tanda-tanda ajaib dan membuat pernyataan yang luar biasa mengenai dirinya sendiri, bahwa dia alah realitas yang ditunjukkan oleh seluruh sejarah Israel. Ini semua menimbulkan perdebatan, dan para pemimpin Yahudi menentang Yesus atas seluruh pernyataannya itu. Dan ini semua mencapai puncaknya saat Yesus menyerahkan nyawanya bagi sahabatnya Lazarus. Dengan mendekat ke Jerusalem untuk membangkitkan Lazarus dari kematian, Yesus menentukan nasibnya sendiri. Jadi begitu rencana pembunuhan Yesus mulai dijalankan, kita tiba pada paru kedua dari kitab ini. Seluruh bagian pertamanya berfokus pada malam terakhir Yesus dan kata-kata terakhirnya bagi para murid saat ia berusaha mempersiapkan mereka menghadapi kematiannya yang sudah dekat. Yesus melakukan suatu tindakan yang mengejutkan saat makan malam. Ia bertindak seperti layaknya seorang hamba biasa dengan berlutut membasuh kaki mereka yang kotor, sesuatu yang dalam budaya mereka tidak akan pernah dilakukan oleh seorang rabi besar kepada murid-muridnya. Dan Yesus berkata ini semua melambangkan seluruh tujuan hidupnya, untuk menyingkapkan sifat sejati alah yang mengorbankan dirinya sebagai wujud kasih. Dan ini juga melambangkan apa yang hendak Yesus lakukan dengan menjadi seorang hamba dan memberikan nyawanya untuk mati bagi dosa-dosa dunia. Dengan demikian, tindakan ini menuntun kita pada perintah Yesus yang terutama bagi murid-muridnya, yaitu mereka harus mengikuti dia, mengasihi sesama seperti ia telah mengasihi mereka. Kemurahan hati yang penuh kasih akan menjadi ciri khas pengikut Yesus dan akan menunjukkan kepada dunia siapakah Yesus, sehingga dunia pun tahu siapakah alah itu. Nah, dari sini Yesus melanjutkan dengan sebuah amanat yang mengalir panjang dan diakhiri dengan sebuah doa. Dan kita dapat melihat satu kesatuan dengan beberapa tema yang berulang. Yesus terus berkata bahwa ia akan pergi, dan ini membuat para murid menjadi sedih. Tetapi Yesus berkata bahwa itulah yang terbaik, karena artinya ia akan dapat mengutus roh kudus yang juga adalah penghibur. Sebagai manusia, Yesus hanya bisa berada di satu tempat pada satu waktu, tetapi roh kudus dapat menghadirkan Yesus secara pribadi dimana saja, kapan saja. Dan kata Yesus, roh kudus akan mengerjakan beberapa hal. Jadi ingat, bagi Yohannes, ketuhanan dari alah yang esa itu terdiri dari hubungan yang penuh kasih dan harmonis antara bapak dan anak. Yesus berkata bahwa roh kudus hadir sebagai pribadi yang penuh kasih yang akan datang untuk diam di dalam umatnya dan menarik mereka ke dalam kasih antara bapak dan anak itu. Lalu Yesus berkata, murid-muridnya adalah mereka yang tinggal atau tetap di dalam kasih alah itu, seperti ranting-ranting yang tinggal pada pokok anggur. Di sini Yesus menggambarkan bagaimana kasih mesra alah dapat merasuk ke dalam hidup seseorang, menyembuhkan, mengubahkan, dan membuatnya menjadi baru. Dan masih ada lagi, roh kudus juga akan memberi kuasa kepada para pengikut Yesus untuk melanjutkan misi-nya di dunia. Pertama-tama, untuk melaksanakan perintahnya yang paling utama, mengasihi sesama manusia dengan cara melayani secara total. Dan kata Yesus,
Baca selengkapnya di website saya ya....
Deskripsi kitab ini dapat anda lihat di www.adrianussusendi.com/p/alk....
Негізгі бет Beriman jangan kosong, tau dan paham Injil Yohanes bagian 2
Пікірлер