Makam Köhler tersebut dipugar ulang dengan menguburkan kembali tulang-belulangnya oleh pemerintah Daerah Istimewa Aceh pada 19 Mei 1978.
di sebelah kanan makam Mayor Jenderal J.L.J.H. Pel, ada 23 makam, sembilan nisan di antaranya tertera simbol bintang Daud dan pahatan bahasa Ibrani. Identitas ke-14 makam lain sudah mengabur termakan usia. Ke-23 nisan tersebut tampak tak terurus. Dedaunan dan ranting pohon kering menimbun nisan, sebagian tulisan memudar dan ada pula nisan yang rusak karena dampak tsunami Aceh tahun 2004. Dari sembilan nisan dengan identitas nama yang masih terpahat jelas, ada satu yang terkenal: Avram Meier Bolchover. Ia keturunan Yahudi kelahiran Rumania pada 1856. Di sampingnya, ada makam Deborah Bolchover, masih satu keluarga dengan Avram Meier.
di kalangan tentara Belanda maupun rakyat Aceh sendiri, Bolchover dikenal sebagai tuan tanah. Penyebutan namanya menjadi cikal bakal nama Kampung Blower di Banda Aceh, yang sekarang disebut Kampung Sukaramai. "Bachlover berubah nama menjadi Blower. Orang Aceh itu selain kesulitan menyebut nama Balchover, punya historis dan benci dengan penjajah, makanya berubah nama menjadi Blower,"
Meski sebagian besar penduduk Banda Aceh engenal Blower, tetapi dalam catatan administrasi pemerintah tertulis Kampung Sukaramai.nama Blower tidak ada dalam peta; yang ada Sukaramai. Namun, karena orang dari dulu menyebut Blower, sampai sekarang nama itu menetap dalam ingatan masyarakat.
Bolchover adalah seorang pedagang yang datang ke Aceh sebelum Perang Aceh. Catatan mengenai kuburan Yahudi terdokumentasikan dalam Buku Panduan Kuburan Militer Peutjut karangan G.A. Geerts tahun 2007. Ia menyebut bahwa Balchover ialah pedagang Yahudi dari Eropa Timur dan tinggal di sebuah tempat di pinggiran Kota Banda Aceh. Balchover membeli sebidang tanah dan membuka usaha perumahan dan perkebunan kelapa, yang kemudian dikenal sebagai Kampung Blower. Kampung ini sekarang seluas 47 ha dengan . Selain Blower, ada tanah milik tuan tanah orang Yahudi di kawasan Dinas Sosial atau kantor pelayanan perbendaharaan negara Kota Banda Aceh. Sejak kemerdekaan, tanah itu beralih status menjadi aset milik negara. Orang Yahudi lain yang dimakamkan di Kerkhof pada 1931 bernama Hermann Werebeitschik. Ia berasal dari Grodno, Belarusia. Dulunya Grodno memiliki populasi orang Yahudi sekitar 25 ribu pada 1795. Hrodna adalah nama lain untuk Grodno. Seluruh penduduk Yahudi tumbuh sekitar 50 ribu orang per tahun. Tapi sejak pendudukan Nazi, mereka dibasmi. Kemudian ada makam anak kecil bernama Evelline Goldenberg dari Wina. Ia baru berumur 5 tahun ketika dimakamkan di Kerkhof. Evelline memiliki keluarga bernama Moritz Adolf Goldenberg, seorang pedagang kelahiran Jassy, Rumania. Sebelum invasi Nazi, Yahudi-Rumania memiliki populasi 800 ribu orang. Namun, setelah Perang Dunia Dua, hanya meninggalkan setengah populasi.
facebook : / acehklip
fanpage : @acehclip
instagram : @acehklip
Негізгі бет JEJAK YAHUDI DI ACEH - ACEH KLIP
Пікірлер: 737