Makam Gagak Handoko adalah situs sejarah yang terdapat di Desa Loano, Kabupaten Purworejo, tepatnya di Dusun Turusan. Handoko adalah Adipati Loano terakhir yang wafat pada tahun 1836 dan merupakan senopati Pangeran Diponegoro pada masa Perang Diponegoro.
Kompleks Makam Gagak Handoko berada dalam area yang cukup luas dan bercampur dengan makam kerabatnya. Bagian halaman dari pintu gerbang menuju bangunan utama tersusun atas tatanan batu bata. Di halaman dan teras kompleks terdapat makam kerabat Gagak Handoko. Ruang utama lebih tinggi dari teras, yang mana di dalam bangunan ini terdapat makam Gagak Handoko beserta istrinya. Nisan dari makam Gagak Handoko terbuat dari kayu jati dengan inkripsi Jawa. Di sebelah barat makam Gagak Handoko terdapat tiga makam, yaitu makam Kromodimuryo, Gagak Kemitir I, dan Nyai Gagak Kemitir I. Sedangkan di sebelah timurnya terdapat lima makam, yaitu makam para prajurit wanita; Nyai Widowati, Nyai Wilosrobo, Nyai Kililusi, dan dua makam tanpa nama.
Di sekitar makam ini terdapat sebuah pohon yang unik. Masyarakat setempat menyebutnya Pohon Untir. Untir dalam bahasa Jawa berarti lilit. Dulunya pohon ini adalah 2 pohon yang diuntir atau dililitkan menjadi satu.
(Sebelum melakukan penelusuran lokasi-lokasi pesarean, kami sudah terlebih dahulu ijin dan ziarah kubur untuk mendoakan leluhur-leluhur yang ada di pesarean)
" Sejarah dan Budaya harus selalu kita lestarikan, agar anak cucu kita kelak tidak melupakan Leluhurnya.
Salam Rahayu Rahayu Rahayu
#sejarahindonesia
#budayaindonesia
#napaktilas
#situssejarah
#Tempatbersejarah
#BudayaIndonesia
Негізгі бет Тәжірибелік нұсқаулар және стиль NAPAK TILAS Pesarean Raden Tumenggung Gagak Handaka, Lowano, Kec. Lowano - Purworejo
Пікірлер: 7