Kereta sejuta umat setelah Gayabaru Malam Selatan kembali diunggah dalam konsep revisi sebagai pembaruan dari yang pernah saya tayangkan jauh sebelumnya.
Matarmaja tetap demikian, tak ada yang berubah atau membuatnya akan berubah, meski didalamnya telah banyak menyimpan sanjungan yang menjadi nafas dalam perjalanannya, bagaimana tidak ? kereta berbandrol Rp. 109.000,- sejauh Jakarta - Malang adalah ia, dan tak ada yang lain selain dirinya.
Memang benar adanya,
Perjalanan KA 172 tak secanggih pada Perjalanan KA 171 nya, meski waktu keberangkatannya mundur 30 menit, namun jadual tiba di Stasiun Pasar Senen justru menjadi maju, sementara jumlah stasiun pemberhentian normalnya tidak berubah, ternyata kini semua KAJJ telah menaikkan TASPAT nya dipetak Wlingi s/d Blitar dan Gundih s/d Brumbung.
Sejauh ini Matarmaja masih menjadi milik Malang, baik rangkaiannya maupun tempat bobonya. Entah sudah berapa lama Dipo Malang merawatnya hingga memiliki nama besar yang tak lagi asing terdengar ditelinga masyarakat. Sang Pujangga ini jelas selalu menjadi pilihan awal untuk menemani perjalanannya, dan kembali saya ingatkan, "jangan coba-coba membeli tiket secara go show untuk kereta yang 1 ini jika anda tidak mau patah hati".
Kembali pada sosok,
Perjalanan malam yang selalu diusung Matarmaja seakan tidak pernah lepas dari karakternya, terlebih lagi, saat ini KA 171 diberangkatkan dari Stasiun Malang sudah hampir gelap, kita tak pernah tau dimana kereta ini berada kecuali ketika berhenti di stasiun besar, dinginnya AC yang berada didalamnya semakin memaksa mata kita untuk terpejam, apapun situasinya, malam bersamanya akan menjadi cerita panjang hingga kita tak mampu menuliskannya karena ada yang tertanam meski hanya kala itu.
Next ...
Matarmaja is forever, mumpung kita masih mendapatinya, berangkatlah bersamanya sebelum ia diabadikan.
Негізгі бет Perjalanan Tunggal Kereta Api MATARMAJA Pasar Senen - Malang
Пікірлер: 114